Bekasi [SAPULIDI News] - Ketua Umum Forum Komunikasi
Guru Sukwan (FKGS) Kota Bekasi, Indah Widya Astuti, S.Pd menghimbau
kepada rekan-rekannya sesama tenaga honorer untuk tidak memaksakan diri
masuk data base Kategori II (K2).
Hal ini disampaikannya untuk meminimalisir data honorer siluman yang hingga saat ini masih tergolong tinggi di Kota Bekasi.
Pada saat proses verifikasi dan validasi data yang dilakukan oleh BKD
Kota Bekasi, ratusan guru honorer bahkan ramai-ramai memanipulasi data
yang dibutuhkan sebagai persyaratan mengikuti tes K2 3 Nopember
mendatang.
"Ada beberapa hal yang rawan dimanipulasi. Diantaranya, SK yang
dimundurkan menjadi 2004, memanipulasi absen lama, membuat administrasi
hingg 2004 dan yang terakhir membuat Daftar 1 untuk SD dari tahun 2004
hingga sekarang. Padahal umumnya mereka belum menjadi guru waktu itu,"
ungkap Indah yang juga segai guru honor di SDN Bekasijaya IV ini.
Sebagaimana diketahui untuk memanipulasi Daftar 1 perlu bekerja sama
dengan Kepala Sekolah yang saat itu menjadi pimpinan disuatu satuan
pendidikan pada tahun 2004.
"Jadi Kepala Sekolah, Oknum UPTD atau pimpinannya ikut berpartisipasi
memanipulasi administrasi untuk meloloskan honorer masuk K2," jelas
Indah.