Sabtu, 25 Mei 2013

Ujian Tulis Honorer K2


JAKARTA – Pelaksanaan seleksi ujian tertulis tenaga honorer kategori II (K2) yang semula direncanakan bulan Juni/Juli 2013 mengalami penundaan. “Menurut rencana, pelaksanaan seleksi ujian tertulis akan dilaksanakan pada bulan September 2013,” ujar Sekretaris Kementerian PANRB  Tasdik Kinanto dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (21/05).
Penundaan itu, menurut Tasdik, karena anggaran belum ditetapkan oleh Kementerian Keuangan. Di samping itu, uji publik serta penelitian terhadap data tenaga honorer  K2 oleh kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah belum selesai.

Sabtu, 04 Mei 2013

123 Ribu PNS Pensiun, Jatah Honorer Cuma 60.000

Indah Widya Astuti, Ketua Umum FKGS Kota Bekasi
Jakarta (FKGS) - Hingga akhir tahun 2013, sebanyak 123.167 orang pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh Indonesia akan memasuki pensiun. Namun, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN&RB) hanya akan memberikan formasi CPNS untuk tenaga honorer sebesar 60.000.

Padahal saat ini ada sekitar 600.000 tenaga honorer Kategori II yang menambatkan hatinya agar diangkat menjadi CPNS.

Jumat, 03 Mei 2013

Nurbaya, Guru Honor Berprestasi Tingkat Nasional



BIASANYA guru honor hanyalah pelengkap kekurangan tenaga pengajar di suatu sekolah. Mereka menerima gaji ala kadar dan hidup jauh dari kecukupan. Namun, di Kota Solok, seorang guru honor justru menjadi kebanggaan sekolah dan daerahnya.

Nurbaya, guru honor berprestasi
Itulah Nurbaya, didapuk sebagai guru berprestasi tingkat nasional. Wanita asal Cubadak, Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar ini, berpenampilan sederhana, ramah, murah senyum, namun gigih dalam bekerja.
Karena penampilan dan karakternya itu, banyak orang suka bergaul dengan wanita berusia 40 tahun itu. Nurbaya mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK 1 Kosgoro Solok, sejak tahun 2000 silam.
Dua tahun terakhir, ia juga aktif sebagai guru honor di SMKN 1 Kota Solok. Ketika ditemui, dia terlihat membawa beberapa buku ajar dan menyandang tas yang kelihatannya hampir penuh.

Tak ada aksesoris apa pun yang dipakainya. Dia juga tidak memiliki sepeda motor, apalagi mobil. Untuk pergi dan pulang sekolah, dia naik ojek, kadang dijemput suaminya yang juga seorang guru honor.

Yang dimiliki Nurbaya hanya rasa percaya diri yang tinggi. Meski hanya honorer, dia memiliki wawasan dan kompetensi yang mumpuni. Kemampuan itu dia tuangkan dalam proses belajar mengajar dan berbagai lomba karya tulis antarguru.